Artikel

Thursday, August 27, 2020

Hari Akhir

 


Hari kiamat adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya. Alam semesta hancur luluh dan semua makhluk di dalamnya mati. Hari kiamat ditandai dengan bunyi terompet sangkakala oleh Malaikat Israfil atas perintah dari Allah Swt.. Hari Kiamat tidak diketahui kapan terjadi. Hanya Allah Swt. saja yang mengetahui kapan peristiwa hari Kiamat terjadi. Namun, kita harus  percaya Hari Kiamat akan datang. Percaya kepada Hari Kiamat adalah rukun iman yang kelima. Pada hari Akhir, seluruh manusia meninggal dunia, tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang hidup.  Manusia akan dibangkitkan kembali untuk kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amal perbuatannya selama hidup di dunia. Tiap manusia harus mempertanggungjawabkan tiap amal perbuatan yang dilakukannya ketika hidup di dunia. Di Padang Mahsyar, manusia memikirkan dirinya masing-masing, hukuman atau hadiah yang akan diterimanya atas amal perbuatan selama di dunia. Apakah ia menerima buku amal perbuatan yang menyenangkan atau menyedihkan. Apakah amalan kebaikan lebih berat daripada amalan keburukan, atau sebaliknya. Jika amalan kebaikan lebih banyak, sorga telah menantinya. Jika amalan keburukan lebih banyak, neraka  telah menantinya.

Terdapat 2 macam kiamat, pertama yaitu kiamat sugra (kecil) dan kedua kiamat kubra (besar)

Kiamat Sugra ialah hancurnya alam di sekitar kita; misalnya gunung meletus, gempa bumi, tsunami,  air bah atau banjir bandang. Kiamat kecil dapat terjadi di mana saja di atas bumi ini. Kiamat kecil dapat menimpa siapa saja dan di mana saja, seperti kematian seseorang. Kiamat Sugrā (kiamat kecil) bisa saja terjadi karena ulah manusia sendiri. Misalnya, berkendaraan tidak hati-hati sehingga kecelakaan, membakar hutan dan menebang pohon-pohon yang tidak terkendali sehingga  gunung  menjadi gundul,  tanah longsor serta membuang sampah di sungai sehingga mengakibatkan banjir.

Kiamat Kubrā (kiamat besar) adalah hancurnya alam semesta beserta isinya. Seperti matahari, bumi dan planet-planet lainnya sudah tidak berjalan pada porosnya sehingga saling bertabrakan. Bumi berguncang dahsyat dan tidak ada satu makhluk pun di muka bumi ini yang hidup.

Kelak di Hari Akhir setelah alam semesta dihancurkan, manusia dibangkitkan kembali dari alam kuburnya. Kiamat Kubrā lebih dahsyat dan tak ada seorang pun yang tahu kapan akan terjadi. Bahkan, Nabi Muhammad saw. pun tidak diberi tahu oleh Allah Swt. Hanya Allah Swt. yang tahu.


Beriman Kepada Allah swt


 

Allah swt adalah pencipta alam dan seisinya. Ciptaan Allah adalah apa yang ada di langit dan di bumi, manusia, hewan tumbuhan dan lainnya. Hal ini sesuai dengan asma Allah swt yaitu al-Khaliq (Yang Maha Pencipta).

Beriman kepada Allah artinya percaya kepada Allah. Bukti adanya Allah adalah adanya alam semesta. di alam semesta terdapat berbagai makhluk atau ciptaan Allah, ada yang bisa bernafas, ada yang bisa bergerak, ada yang bisa tumbuh dan lainnya, semua itu adalah ciptaan Allah swt.

Selain itu Allah juga dikenal dengan Al-Basir atau Yang Maha Melihat. Allah melihat segala apa yang ada di alam ini karena Allah yang menciptakannya, tidak ada yang luput dari penghilatan Allah Yang Maha Melihat, maka sebagai manusia kita harus selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk, karena sekecil apapun atau sepandai apapun kita menyembunyikan perbuatan buruk, Allah pasti mengetahuinya karena Allah Maha Melihat.

Allah juga memiliki sifat Yang Maha Adil atau Al-Adl. Di hadapan Allah semua makhluk adalah sama, sama-sama makhluk ciptaan Allah. tidak ada yang lebih mulia satu sama lain karena sukunya, karena hartanya, karena keturunannya, karena jabatannya. Orang yang mulia di hadapan Allah adalah orang yang bertaqwa dan beriman kepada Allah, mereka orang yang selalu beribadah dan beramal sholeh, berbuat baik kepada sesama manusia dan alam semesta.

Selain itu Allah juga dikenal dengan Al-Ahad yaitu Yang Maha Esa, tiada Tuhan selain Allah. Allah berdiri sendiri, tiada sekutu bagi Allah.

Allah Yang Maha Hidup, Allah kekal selamanya dan Dia-lah yang memberi kehidupan kepada makhluk ciptaan-Nya

Dan Allah jugalah yang Maha Mematikan, semua yang bernyawa pasti akan mati dan hanya Allah yang berhak mematikan makhluk atas izin dan perintah-Nya malaikat mencabut nyawa makhluknya.


Allah swt, adalah Tuhan semesta Alam, dia tidak membutuhkan pertolongan siapapun sebaliknya Allah selalu menolong makhluknya, memberinya kesehatan, memberinya rezeki, memenuhi segala hal yang diperlukannya dalam hidup. oleh karena itu selayaknya sebagai makhluk ciptaan Allah kita senantiasa berdoa, beribadah dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.


Sunday, August 23, 2020

Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial

1. Berdasarkan Sudut Pandang Individu

  • In Group
  • Out Group

2. Berdasarkan Cara Terbentuknya

  • Kelompok Informal
  • Kelompok Formal

3. Berdasarkan Hubungan di antara Para Anggotanya

  • Kelompok Primer
  • Kelompok Sekunder

4. Berdasarkan Solidaritas Antar Anggota

  • Solidaritas Mekanik
  • Solidaritas Organik

5. Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok

  • Gemeinschaft (Paguyuban)
  • Gesellschaft (Patembayan)

6. Berdasarkan Acuan Cara Bersikap dan Bertindak

  • Membership Group
  • Reference Group
7. Berdasarkan Proses Terbentuknya

  • Kelompok Semu
  • Kelompok Nyata


Thursday, August 13, 2020

Bersikap Percaya Diri

Assalamualaikum wr wb

    Percaya diri merupakan sikap yang harus kita miliki, percaya diri berarti kita harus yakin akan kemampuan kita, tidak mudah putus asa. Nabi Muhammad saw. berpesan kepada kita agar hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Dengan iman yang kuat, Nabi Muhammad saw. selalu percaya diri dalam melakukan dakwahnya. Dengan iman yang kuat, Nabi Muhammad saw. selalu yakin pada kemampuan dirinya dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai utusan Allah Swt. Nabi Muhammad saw. menyuruh kita selalu percaya diri. Orang yang percaya diri selalu menghargai kemampuan diri sendiri. Orang yang percaya diri selalu memegang teguh pendirian dan tidak ragu-ragu.

Ciri orang yang percaya diri anatra lain 
1. Bersikap tenang
2. Berpikir positif dan optimis
3. Bersikap mandiri
4. Berani bertindak
5. Tidak ragu-ragu


Nah !!!, sekarang bagaimana kita menerapkan sikap percaya diri sebagai siswa? 

1. Kita harus semangat ketika belajar baik di rumah ataupun di sekolah, semua manusia terlahir bodoh ketika bayi tidak bisa bicara, berhitung, bahkan berjalan. Beranjak dewasa manusia belajar agar bisa pandai membaca, menulis, berhitung dan lain-lain.

2. Kita tidak boleh menyerah ketika menghadapi kesulitan saat belajar. sebagai pelajar kita harus terus belajar sekalipun yang kita pelajari sulit. bahkan tetesan air perlahan-lahan dapat melobangi batu yang keras. begitu juga ketika belajar, dengan sabar kita pasti bisa menguasai pelajaran.

3. Setelah berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh kita tidak boleh lupa untuk berdoa kepada Allah swt, agar Allah senantiasa memberi kita ilmu yang bermanfaat serta diberi kesahatan agar dapat terus belajar dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara.

Mari kawan-kawan sejak sekarang kita biasakan untuk menjadi anak yang penuh percaya diri dan meraih segala cita-cita kita di masa depan.

Terima kasih

Meneladani Sikap Jujur Nabi Muhammad saw

 Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang jujur. Sejak kecil Nabi Muhammad SAW mengikuti pamannya untuk berdagang di Pasar. Ketika berdagang Nabi Muhammad SAW tidak pernah berbohong, jika barang dagangannya buruk beliau akan berkata buruk pun sebaliknya jika barang dagangannya baik maka ia akan berkata baik. Sekalipun tidak pernah berbuat curang terhadap pembelinya. tidak hanya dalam berdagang, Nabi Muhammad SAW bersikap jujur dalam segala perbuatan dan perkataannya sehari hari. karena kejujurannya Nabi Muhammad SAW dijuluki Al-Amin.

    Sebagai umatnya, kita hendak mencontoh sikap dan kejujuran Nabi Muhammad SAW. Salah satu contoh perbuatan jujur yakni ketika kita menemukan uang di sekolah atau dimanapun yang mana bukan merupakan uang kita. Kita tanyakan terlebih dahulu kepada sekitar kita atau kita lapor kepada bapak ibu guru jika kejadian itu di Sekolah. Begitu juga kalau kita di tanya, kita juga harus berkata jujur. Jika memang uang kita kita ambil dan jika bukan kita tidak boleh mengakui bahwa itu uang kita.


    Selalu berbuat jujur kepada siapapun dan dimanapun. Berbuat jujur tidak akan membuat kita rugi bahkan kita akan mendapat pahala yang banyak dengan kejujuran kita. selain itu kita juga akan mendapat banyak teman dengan kejujuran kita.

Oleh karena itu ayo kita bersikap jujur, berkata jujur dan berpikir jujur. Orang jujur Hebat!!!!!

Terima kasih

Kasih Sayang Allah swt

 Bismillahirrahmanirrahim
        Allah swt, memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang baik yang kita kenal dengan "Asmaul Husna". Salah satunya yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang artinya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah menunjukan kasih sayang-Nya dengan menciptakan alam dan seisinya, bagaimana tidak Allah memberikan kasih sayang-Nya ketika kita hendak sekolah atau berkegiatan Allah memberi kita kesehatan, dan bahkan ketika kita sakit Allah memberi kita kesembuhan, ketika kita lapar Allah menciptakan sayur-sayuran dan juga hewan-hewan untuk bisa kita konsumsi. Bahkan Allah memberikan kasih-sayang-nya berupa akal pikiran dan juga iman sebagai tuntunan agar kita bisa menjadi orang yang baik.


        Nah...., kalian sekarang sebagai orang Islam juga harus memiliki sifat kasih-sayang. Bagaimana kita bersikap kasih sayang?. kita berkasih-sayang dengan menunjukan kepedulian kita terhadap segala ciptaan Allah. Peduli terhadap sesama manusia, peduli terhadap alam dan lingkungan kita, dan juga peduli terhadap diri kita sendiri.


        Peduli terhadap sesama manusia bisa kita lakukan dengan rasa saling menghormati, saling membantu dan bergotong royong, hidup rukun dan saling menjaga satu sama lain.


        Peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar bisa kita lakukan dengan menjaga kelestarian alam, tidak menebang pohon sembarangan, menyiram tanaman yang kita tanam, tidak buang sampah sembarangan, dan melakukan perbuatan yang dapat mencemari lingkungan.


        Peduli terhadap diri kita sendiri tentu kita lakukan dengan rajin belajar, menjaga kesehatan, mengkonsumsi makanan yang sehat dan sebagainya.


        Oleh karena itu mari dari sekarang kita meneladani sikap kasih sayang dan selalu menyebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.
Terima Kasih 

Friday, August 7, 2020

KEPEMILIKAN HARTA SEBAGAI BENTUK FITRAH KEBUTUHAN MANUSIA

Oleh : Abdul Hakim 

“Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan” pepapatah ini memiliki arti atau pesan kehidupan. Arti bahwa hidup ini membutuhkan unsur-unsur penunjang, dan pesan bahwa manusia tidak boleh tersesat dari tujuan hidupnya di dunia.

Seorang mukmin yang berhati-hati terhadap dunia dan kemewahannya, tidak lantas membuatnya harus meninggalkan usaha untuk mendapatkan segala bentuk kenikmatan dunia.[1] Karena dunia ini merupakan amanah dari Allah untuk manusia, agar manusia dapat memanfaatkan segala apa yang ada dunia dan dengannya manusia dapat melihat memahami hakikat penciptaannya.

Islam tidak bertentangan dengan fitrah manusia akan kebutuhannya terhadap harta, sehingga Islam memiliki syariat yang mengatur harta benda agar menjadi ladang kebaikan.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Q.S. Ali Imran ayat 10)

Manusia memiliki kodrat akan kesenangan terhadap harta, sehingga manusia tidak dilarang untuk berusaha mendapatkan berbagai bentuk harta yang dikaruniakan Allah tentunya dengan cara yang baik yang dihalalkan Allah swt. Manusia memiliki kecenderungan untuk memiliki harta, harta merupakan hal yang dibutuhkan manusia baik berupa emas, perak, kendaraan, pakaian dan tempat tinggal.

Selain itu Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an

“Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (Q.S. Al-Hadid ayat 7)

Alam semesta ini adalah ciptaan Allah, segala yang ada di muka bumi ini sejatinya adalah milik Allah, termasuk harta benda yang ada pada genggaman manusia adalah milik Allah swt. Maka sesungguhnya harta ini adalah amanah dari Allah swt yang harus digunakan dengan baik sesuai dengan kehendak dari pemberi amanah yaitu Allah. Oleh karenanya manusia hendaknya menafkahkan hartanya sesuai dengan hukum-hukum yang telah disyariatkan Allah swt.

Harta merupakan komponen pokok dalam kehidupan manusia, dengan harta manusia dapat memenuhi kebutuhannya di dunia. Harta dalam Islam merupakan hal yang dharuriyah, tanpa adanya harta kehidupan manusia dapat menjadi rusak. Atas dasar itu mempertahankan dan melindungi harta dari segala upaya yang dilakukan oleh orang lain denga cara yang tidak sah adalah hal yang mendasar dalam Islam.[2]

Sekalipun manusia diberikan harta sedikit atau banyak, manusia tidak boleh menggunakan harta tersebut secara semena-mena. Manusia boleh menggunakannya sesuai dengan apa yang disyariatkan. Harta yang diberikan Allah hendakanya dapat mendatangkan manfaat utnuk individu yang menerimanya dan juga tidak boleh mengesampingkan kemanfaat harta tersebut bagi masyarakat secara umum.

Hal inilah yang menjadi tanda bahwa Islam tidak mengesampingkan kebutuhan manusia kepada harta, salah satu bentuk kepedulian Islam terhadap pemenuhan kebutuhan ini adalah adanya hukum-hukum muamalah seperti jual-beli, sewa-menyewa, murabahah dsb. Selain itu zakat juga merupakan ajaran Islam yang melarang manusia dari kekikiran dan pemborosan harta. Dan menjadi pengingat bahwa pada hakikatnya harta tersebut adalah milik Allah swt, dan manusia hanyalah penerima amanah mengurusi perbendaharaan harta milik Allah swt.

Penggunaan harta hendaknya dilakukan sebagai bentuk pengabdian diri dan pendekatan diri kepada Allah swt, karena sejatinya apa yang ada di dunia ini akan dipertanggungjawabkan kepada Allah swt, dengan harta inilah manusia seharusnya dapat semakin menigkatkan ibadahnya kepada Allah bukan sebaliknya mejadikannya lalai dari kewajibannya kepada Allah swt.



[1] Ahzami Samiun Jazuli. Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur’an. Gema Insani, Jakarta,2006. Hal-218.

[2] Harun,M.H. Fiqh Muamalah. Muhammadiyah University Press. Surakarta,2017. Hal-13.

Kosa Kata Bahasa Arab Untuk Memperkenalkan diri

إِسْمٌ : Nama

مِيلَادٌ : Kelahiran

جَاءَ – يَجِيْئُ : Tiba/datang

السَّنَةُ : Tahun

جَدِيْدُ \ جَدِيْدَةٌ : Baru

المَدْرَسَةُ العَالِيَةُ : Madrasah Aliyah

عَارَفَ – يُعَارِفُ : Memperkenalkan

التَّعَارُفُ : Perkenalan

عُنْوَانٌ : Alamat

مَكَانٌ : Tempat

تَخَرَّجَ فِى : Lulus pada

الصَّفُّ الثَّانِي : Kelas dua

وَاصَلَ – يُوَاصِلُ : Melanjutkan


Contoh

اِسْمِي عَبدُ الحَكِيمُ، أَنَا مِنْ بَالِي، أَنَا مُتَخَرِّجٌ فِي المَدْرَسَةِ العَالِيَةِ الأَمِيْنِ بِتَابَانَان، 

مَكَانُ وَ تَارِيْخُ مِيْلَادِي : لُوْندُون، 17 دِيسَمْبِرُ 1991، وَعُنوَانُ بَيْتِي : شَارِعُ وِرْكُدَرَا 1  

Sunday, August 2, 2020

Kelompok Sosial

  

  
    Manusia adalah makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lainnya dalam hidup bermasyarakat. Sejak lahir manusia sudah memiliki keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Hal inilah yang mendorong manusia untuk hidup berkelompok atau hidup dalam suatu tatanan sosial.

    Kelompok sosial sendiri merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi intensif dan mempunyai tujuan bersama. orang-orang dalam kelompok sosial memiliki persamaan ciri dan memiliki pola interaksi yang terorganisasi secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Berikut syarat-syarat, dasar pembentukan serta faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial.

Syarat-syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, syarat terbentunya kelompok sosial adalah :
  1. Terdapat kesadaran pada setiap anggota kelompok sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Terdapat hubungan timbal balik antar anggota.
  3. Terdapat suatu faktor yang mempererat hubungan antar anggota.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku
  5. Bersistem dan berproses.
Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
  1. Kesatuan Geneologis (Keturunan)
  2. Kesatuan Teritorial (Wilayah)
  3. Kesatuan Religious (Agama/Kepercayaan)
  4. Kesatuan Kepentingan.
Faktor Pendorong Terbentuknya Kelompok Sosial
  1. Dorongan saling membutuhkan.
  2. Dorongan untuk hidup dan bekerja sama.
  3. Dorongan untuk menjaga kelangsungan keturunan.
  4. Dorongan faktor keamanan.
  5. Dorongan untuk memperoleh efektivitas kerja.

Apa Itu Sosiologi ?

Pengertian Sosiologi

    Secara bahasa sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu socious yang berarti teman/masyarakat dan logos yang berarti ilmu. Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji hubungan sosial dalam masyarakat yang tersusun secara ilmiah, dan berdasarkan pola kritis.

    Sosiologi semulanya adalah bagian dari filsafat yang merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Kemudian sosiologi berdiri sebagai disiplin ilmu sendiri, tokoh yang terkenal dalam pecetusan disiplin ilmu sosiologi adalah Auguste Comte, dengan teori-teorinya tentang pola pikir manusia atau masyarakat dia melahirkan banyak karya yang membahas kehidupan masyarakat. salah satu gagasannya yang terkenal adalah teori tentang "Hukum Kemajuan Manusia" dikenal juga "Hukum Tiga Jenjang" (Teologi, Metafisika, Positif).

    Selain itu sosiologi ini muncul karena adanya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang tejadi di dalamnya. perubahan-perubahan ini meliputi segala hal yang menyebabkan krisis atau disintegrasi masyarakat. Menurut Leonardus Laeyendecker lahirnya sosiologi adalah akibat adanya serangkaian perubahan jangka panjang yang melanda Eropa Barat antara lain :
  1. Tumbuhnya kapitalisme pada kahir abad 15.
  2. Perubahan sosial politik di Eropa.
  3. Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
  4. Meningkatnya individualisme.
  5. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.
  6. Revolusi industri abad ke-18.
  7. Revolusi Prancis.

Islam dan Kehidupan Sosial

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S. Al-Hujurat : 13)


    Sejak penciptaan manusia pertama Nabi Adam A.S Islam telah mengajarkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup dalam sebuah tatanan sosial yang mampu mendatangkan kebaikan.

    Oleh karenanya Allah SWT memberikan petunjuk yaitu Al-Qur'an dan Hadits sebagai pedoman dalam menciptakan tatanan sosial yang sesuai dengan tugas manusia di dunia menyejahterakan alam ini dan mendatangkan kebermanfaatan bagi seluruh ummat manusia.

Jika dilihat dari kacamata historis tentu Islam sudah lebih dulu memulai kegiatan keilmuan tentang masyarakat sejak diciptakannya manusia.