Artikel

Thursday, February 4, 2021

Meyakini Adanya Qada dan Qadar

Agama Islam mengajarkan tentang qada dan qadar. Setiap orang Islam berhukum wajib untuk meyakini adanya qada dan qadar. Qada' dan qadar merupakan ketentuan yang telah digariskan oelh Allah kepada makhluk ciptaan-Nya. Qada dan qadar merupakan rahasia Allah. Hanya Allah Awt yang mengetahui tentang qada dan qadar.

1. Qada
Suatu kegiatan diadakan untuk menelususri minat dan bakat anak-anak kelas VI tentang keterampilan menulis kaligrafi tingkat kabupaten. Dengan penuh semangat Alfin belajar dan melatih diri untuk bisa membuat kaligrafi yang bagus, yang lebih bagus dari hasil lomba di tingkat kecamatan beberapa waktu yang lalu.
Namun Allah berkehendak lain. Saat penilaian pun tiba. Ternyata Alfian gagal menjadi juara. Bahkan 6 besar pun tidak bisa diraihnya. Apa yang dirasakan Alfian atas kegagalan itu, setelah ia belajar giat untuk mendapat juara ? Alfian tidak kecewa. Ia tetap tampil biasa dan menyadari bahwa ia memang belum pantas menang. hasil karyanya memang kalah bagus dengan yang mendapat juara. Allah telah berkehendak lain dengan apa yang diharap sebelumnya. Alfian juga percaya, bahwa ada hikmah di balik kehendak Allah Swt tersebut.

Peristiwa yang dialami Alfian merupakan contoh dari adanya qada. Qada adalah suatu keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt bagi makhluknya, sebelum terjadi pada makhlukya. Qada terjadi sejak zaman Azali yaitu zaman tidak bermula atau zaman sebelum makhluk diciptakan. Ketentuan Allah Swt. yang termasuk qada ini menyangkut baik-buruk, senang-sedih, mampu-mudharat, sehat-sakit, dan berbagai macam bentuk nasib/peristiwa lainnya.
contoh lain dari kejadian yang termasuk qada seperti, matahari terbit di pagi hari dari timur, jenis kelamin bayi yang lahir, hari kematian seseorang, tejadinya kiamat.

2. Qadar
Sebentar lagi Mifta akan mengikuti ujian sekolah untuk kelulusan tingkat SMP. Mifta tidak menampakkan rasa takut atau gelisah. Ia tidak membayangkan kalau nanti ia tidak bisa mengerjakan soal. Akan tetapi, Mifta dengan sungguh-sungguh mempelajari materi-materi pelajaran sekolahnya. Ia belajar rutin dan senantiasa berdoa, memohon perlindungan kepada Allah Swt. Ia penuh percaya diri dalam menghadapi ujian nanti dapat mengerjakan soal dengan baik.
Waktu ujian pun berlangsung dan Mifta merasa mampu mengerjakan dengan baik. Bahkan waktu diumumkan hasil ujian itu, ia dapat menduduki peringkat yang baik, ia menjadi juara. Mifta merasa senang mendapat prestasi tersebut.

Peristiwa yang dialami Mifata dalah contoh dari Qadar. Qadar adalah segala ketentuan Allah Swt. yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun qadar dapat diperbarui dengan usaha manusia atau ikhtiar.
Contoh lain dari qadar seperti
- Orang bodoh menjadi pintar karena mau belajar dan berdoa
- Orang sakit dampat sembuh karena berobat dan berdoa
- Orang miskin dapat menjadi kaya karena berusaha dan berdoa

Setiap manusia sudah ditentukan takdirnya oleh Allah Swt. Namun kita tidak boleh bermalas-malasan atau berpangku tangan dan menunggu datangnya takdir dari Allah Swt. Allah memerintahkan manusia agar giat bekerja dan berusaha.

Qada dan qadar disebut juga takdir, sedangkan takdir dibedakan atas takdir mubram (selaras dengan qada) dan takdir muallaq (selaras dengan qadar) 

No comments:

Post a Comment