Artikel

Friday, August 13, 2021

Kandungan Surah At-Tiin

Allah Swt. mewahyukan Q.S. At-Tiin kepada Rasulullah saw. Surah itu diawali dengan lafal yang berarti "Demi buah tiin dan buah zaitun, demi gunung sinai dan demi negeri (Makkah) yang aman ini."

Tiin dan zaitun ada yang mengartikannya sebagai nama buah. Kemudian sebutan gunung (bukit) Sinai ada yang mengatakan yaitu bukit dimana Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa a.s. Sedangkan sebutan Makkah berarti nama salah satu kota suci di tanah Arab Saudi, sebagai tempat bangunan Ka'bah berada.

Selanjutnya dalam Q.S. At-Tiin ayat 4, Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Manusia diciptakan Allah Swt. dalam wujud dan bentuk sebaik-baiknya, dengan perawakan yang sempurna, memiliki anggota badan yang normal, memiliki akal, jasmani, rohani dan nafsu. Semua itu dijaga keseimbangannya.

Contoh kelebihan manusia dari makhluk lain, seperti berikut

a. Bertutur kata lembut dan santun kepada orang tua, guru, teman, tetangga.

b. Berpakaian menutup aurat, memilih model dan warna yang serasi.

c. Mengonsumsi makanan dan minuman yang halal, bergizi, menyehatkan badan.

d. Berkumpul dan bersilaturahmi dengan teman dan tidak menyakiti.

e. Menggunakan anggota badan sesuai fungsi dan menurut aturan agama.

Akan tetapi di ayat berikutnya ayat ke 5, Allah Swt. akan mengembalikan manusia ke tempa yang serendah-rendahnya. Tempat yang dimaksud adalah neraka.

Dijelaskan tidak semua manusia diseret ke neraka. pada ayat ke 6 dijelaskan orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan akan terhindar dari neraka. Selanjutnya Allah Swt. menjelaskan orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan akan mendapat pahala (kenikmatan) di tempat ia dikembalikan, yakni surga.

Manusia pada dasarnya sudah mengetahui bahwa semua ini berawal atau berasal dari Allah Swt. dan Allah Swt jugalah yang akan mengakhirinya dan tempat kembali. Pada saatnya nanti manusia akan memasuki hari pembalasan, yakni pembalasan atas perlakuannya selama di dunia. Sekecil apapun manusia tidak mendapatkan kerugian. Manusia akan dihakimi sesuai denan keimanan dan kebaikan yang dilakukannya saat di dunia.

Di akhir surah At-Tiin, yakni ayat ke 8, Allah Swt. menjelaskan bahwa Allah Swt. adalah hakim yang paling adil. Jika di dunia ini ada kebenaran yang dapat dikalahkan oleh kesalahan, maka hal ini tidak akan terjadi di akhirat. Di akhirat nanti, yang benar mendapat pahala kenikmatan sedangkan yang salah akan mendapat siksa. Oleh karenanya, marilah kita selalu berbuat kebaikan, beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Jauhi segala kemyngkaran, selamat di dunia dan akhirat

Aamiin.....

No comments:

Post a Comment