Hakikat
Ilmu Pengetahuan
Ilmu
menurut Soerjono Soekanto dapat dimaknai sebagai kumpulan pengetahuan yang
disusun secara sistematis yang diperoleh dari aktivitas berpikir manusia
melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji secara kritis oleh orang
lain.
Dari pengertian di atas dapat kita ambil sebuah kesimpulan tentang unsur-unsur pokok dari Ilmu, yaitu
- Pengetahuan
- Tesusun secara sistematis
- Menggunakan pemikiran
- Dapat dikontrol secara kritis
Sementara pengetahuan merupakan kata yang berasal dari kata "tahu" yang merupakan segala hal yang diketahui yang berkenaan dengan hal yang didapat dari penginderaan (panca indera).
Jika berbicara panca indera tentu tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang berbentuk fisik ataupun empirik, maka yang dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan tentu memiliki sifat-sifat sebagai berkut,
- Rasional (logis, sesuai nalar manusia)
- Objektif
- Akumulatif (dinamis, mengalami perkembangan)
- Empiris (dapt diindera oleh panca indera)
Perlu diperhatikan dalam penjelasan di atas bahwa ilmu pengetahuan masih bersifat praktis dan berbentuk fisik walaupun pada perkembangannya ilmu-ilmu tidaklah selalu berbentuk fisik, terdapat ilmu-ilmu yang juga bersifat metafisik yang tentu berkaitan dengan hal-hal diluar penginderaan panca indera tapi lebih kepada ideologi-ideologi yang juga mempengaruhi perkembangan ilmu-ilmu yang berbentuk fisik. Sehingga dua model ilmu ini metafisik dan fisik merupakan dua hal yang harus dipelajari oleh manusia.
Ilmu dan Manusia
Islam telah memerintahkan manusia untuk aktif menuntut ilmu bahkan wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah saw adalah perintah untuk membaca segala realita, tanda-tanda kebesaran Allah swt melalui ciptaan dengan segala potensi kemampuan yang telah dianugerahkan kepada manusia.
Ilmu pada hakikatnya adalah pembebasan manusia, pembebasan dari belenggu kebodohan dan penedritaan. Pada awalnya manusia terlahir dalam keadaan lemah tidak berdaya, mempunyai perasaan yang kecil berhadapan dengan realitas di masa tuanya yang besar, baik alam di sekitarnya, seperti gunung berapi, gempa bumi, cuaca, ancaman binatang buas dan sebagainya.
Dengan ilmul, manusia dapat mengahadapi tantangan dan menghindari resiko-resiko tadi, serta dengan ilmu manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di alam ini baik potensi diri manusia sebagai makhluk dan juga potensi ciptaan lainnya, dan dengan ilmu tentu kehidupan manusia dapat menjadi lebih baik.